Seorang gadis dari Chechnya dikagumi karena kecantikannya yang tidak biasa, tetapi Albinisme bukanlah satu-satunya hal yang membedakannya dari orang lain.
Wajah gadis Chechnya berusia 11 tahun ini adalah sebuah karya seni. Namanya Amina Ependieva (Амина Эпендиева). Dia didiagnosis dengan dua kondisi genetik yang langka: Albinisme di mana dia kekurangan pigmen melanin yang membuat kulit dan rambutnya sangat putih, dan Heterochromia di mana matanya berbeda warna.
Tentang Amina Ependieva:
Amina Ependieva lahir pada 11 Desember 2008, di Grozny, ibu kota Chechnya, Rusia. Amina dikatakan tinggal di sana sejak kelahirannya. Namun, banyak netizen yang juga mengklaim Amina berasal dari Kurchaloy, kota kecil di Chechnya. Dia sangat terkenal di Chechnya karena kecantikannya yang menakjubkan.
Foto Amina Ependieva:
Foto Amina Ependieva pertama kali diposting oleh fotografer Amina Arsakova di halaman Instagram-nya, sehingga memberi tahu pengikutnya bahwa dia "Mencari keindahan sekali lagi berhasil."
Gambar-gambar tersebut diposting pada Januari 2020 yang langsung menjadi viral. Rata-rata, postingan Instagram Arsakova menerima 1k suka tetapi foto-foto Amina yang dia bagikan ini mendapat lebih dari 10k suka dan ratusan komentar.
Lihat posting ini di Instagram
Sementara beberapa mengagumi penampilan luar biasa gadis itu, yang lain ragu bahwa Amina menggunakan lensa kontak pada matanya, atau fotografer menggunakan beberapa jenis efek foto khusus untuk memberinya penampilan yang aneh. Namun, kehidupan nyata Amina terlihat sama seperti di foto, dan kecantikannya benar-benar nyata.
Bagaimana Amina Ependieva Mendapatkan Kecantikan yang Tidak Biasa?
Faktanya adalah bahwa Amina mewarisi dua mutasi genetik sekaligus - Albinisme dan Heterochromia.
Albinisme:
Albinisme adalah tidak adanya pigmen pewarna melanin pada kulit, rambut, dan iris mata, yang menyebabkan seseorang memiliki kulit putih dan rambut yang sangat terang. Mata albino cenderung biru atau memiliki semburat kemerahan atau ungu muda.
Heterokromia:
Heterochromia disebut sebagai kelainan dimana iris mata kanan dan kiri seseorang diwarnai dengan warna yang berbeda. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa iris mata satu mata mengandung lebih banyak melanin. Jadi satu mata bisa berwarna coklat dan yang lainnya biru. Heterochromia tidak berpengaruh pada penglihatan seseorang, tetapi membuat penampilannya benar-benar unik.
Meskipun Amina Ependieva sebagian besar diyakini memiliki Albinisme parsial, beberapa menjelaskan bahwa dia mungkin juga mengidap "Sindrom Waardenburg Tipe 1".
Sindrom Waardenburg Tipe 1:
“Sindrom Waardenburg Tipe 1” ditandai dengan gangguan pendengaran sensorineural bawaan, defisiensi pigmen pada rambut seperti rambut putih di bagian tengah depan kepala atau uban prematur, defisiensi pigmen mata seperti mata berwarna berbeda (heterochromia iridum lengkap), beberapa warna dalam satu mata (heterochromia iridum sektoral) atau mata biru cemerlang, bercak depigmentasi kulit dan celah yang lebih lebar antara sudut dalam mata yang disebut telecanthus, atau distopia canthorum.
Fitur wajah lain yang terkait dengan Tipe 1 dapat mencakup jembatan hidung yang tinggi, ujung hidung yang rata, alis yang menyatu, tepi lubang hidung yang lebih kecil atau filtrum yang halus.
Kesimpulan:
Apapun alasannya, jelas bahwa Amina memperoleh beberapa mutasi genetik langka yang membuat penampilannya benar-benar menakjubkan. Sekarang gadis itu masih bersekolah, tetapi pasti kita akan mendengar tentangnya di masa depan, karena agensi mode tidak ingin melewatkan kecantikan seperti itu.
