Penemuan menakjubkan kota Maya kuno berkat pengintaian laser!

Arkeolog mampu menemukan struktur baru di kota Maya kuno ini dengan menggunakan teknik survei laser. Metode ini membantu mereka mengenali bangunan yang selama ini luput dari perhatian.

Peradaban Maya telah lama memesona para peneliti dan arkeolog, dan untuk alasan yang bagus. Arsitektur yang rumit, sistem penulisan yang rumit, dan kemajuan luar biasa dalam astronomi dan matematika semuanya berkontribusi pada warisan abadi peradaban Maya. Baru-baru ini, tim peneliti menggunakan teknologi laser untuk mengungkap kota Maya kuno yang telah tersembunyi di hutan lebat Guatemala selama berabad-abad. Penemuan inovatif ini menyinari cahaya baru pada sejarah menarik orang Maya dan pencapaian luar biasa mereka.

Penemuan menakjubkan kota Maya kuno berkat pengintaian laser! 1
Para arkeolog dapat menemukan struktur baru di kota Maya kuno ini yang telah dipetakan secara ekstensif berkat teknik survei laser udara yang mereka gunakan. Metode ini membantu mereka mengenali bangunan yang selama ini luput dari perhatian. © Nasional geografis

Sebuah tim arkeolog internasional yang mencari sisa-sisa peradaban Maya kuno di Guatemala berhasil menemukan ribuan struktur yang sebelumnya tidak terdeteksi tersembunyi di bawah kanopi hutan hujan, menurut sebuah studi baru yang diterbitkan di majalah Science.

Menggunakan metode survei laser udara yang dikenal sebagai Light Detection and Ranging, atau LiDAR singkatnya, para peneliti dapat mengidentifikasi sekitar 61,480 struktur kuno yang tersebar di Cagar Biosfer Maya seluas 2,144 kilometer persegi.

“Meskipun beberapa penelitian LiDAR sebelumnya telah mempersiapkan kita untuk hal ini, hanya dengan melihat banyaknya struktur kuno di seluruh lanskap saja sudah sangat membingungkan. Saya telah berjalan-jalan di hutan Maya selama 20 tahun, tetapi LiDAR menunjukkan betapa banyak yang belum saya lihat. Ada struktur tiga hingga empat kali lebih banyak dari yang saya bayangkan, ”Thomas Garrison, seorang arkeolog di Ithaca College dan salah satu penulis studi tersebut, mengatakan kepada Gizmodo.

Dia juga menambahkan bahwa “salah satu struktur paling menarik yang ditemukan adalah kompleks piramida kecil tepat di jantung pusat kota Tikal,” menunjukkan fakta bahwa LiDAR membantu menemukan piramida baru “di salah satu kota yang paling banyak dipetakan dan dipahami”. menunjukkan betapa bermanfaatnya teknologi ini bagi para arkeolog.

Data yang baru ditemukan memungkinkan para ilmuwan untuk memperkirakan bahwa Dataran Rendah Maya menampung populasi hingga 11 juta orang selama Periode Klasik Akhir (650 hingga 800 M), yang kemungkinan besar berarti bahwa “sebagian besar lahan basah harus dimodifikasi untuk keperluan pertanian. mempertahankan populasi ini.”

Penemuan melalui pengintaian laser merupakan terobosan arkeologi yang signifikan. Teknologi baru ini berpotensi membantu mengungkap lebih banyak lagi peradaban yang hilang dan terlupakan yang tersembunyi oleh dedaunan hutan. Temuan ini memberikan wawasan berharga tentang peradaban Maya dan tidak diragukan lagi akan mengarah ke penelitian lebih lanjut dan penemuan besar. Pencapaian ini merupakan bukti kemungkinan teknologi modern dan pentingnya eksplorasi arkeologi lanjutan.